Nafas bau naga atau mulut bau naga sering diucapkan orang untuk
menggambarkan bau mulut yang tidak sedap.Banyak orang yang minder dan
tidak pede karena bau mulut itu. Namun ternyata bau mulut itu ada
manfaatnya.
Hal tersebut dibuktikan oleh peneliti gigi di Jepang yang telah
menemukan bahwa halitosis atau bau mulut juga berguna, yaitu sebagai
inkubator ideal untuk budidaya sel hepatik (hati).
Dalam temuan yang bisa memiliki dampak luas bagi penyakit seperti
Alzheimer dan Parkinson, sel punca (stem sel) dipanen dari pulpa gigi
manusia menjadi sel-sel hati pada tingkat yang mengagumkan ketika
diinkubasi dengan hidrogen sulfida, senyawa kimia yang bertanggung jawab
untuk bau mulut.
Terapi stem sel menyembuhkan jaringan yang rusak dengan
memperkenalkan sel-sel baru, tetapi kadang-kadang bisa sulit untuk
keamanan dan keefektifan menghasilkan sel-sel baru.
Penulis studi Dr Ken Yagaeki dan timnya di Nippon Dental University
percaya penggunaan stem sel dari pulpa gigi akhirnya bisa menggantikan
metode produksi stem sel yang sudah ada, dua di antaranya menggunakan
sumsum tulang manusia dan serum janin sapi sebagai bahan sumber. Bahkan,
Dr Yagaeki mengambil risiko untuk menunjukkan bahwa pulpa gigi adalah
sumber yang layak untuk stem sel.
“Meskipun tidak ada yang melaporkan regenerasi jaringan dari pulpa
gigi, saya memiliki hipotesis bahwa pulpa gigi akan menjadi sumber stem
sel somatik yang baik. Tentu saja semua orang menolak hipotesis saya.
Dalam pertemuan International Association for Dental Research, seorang
ketua memanggil kami sebagai orang bodoh” jelas Dr Ken Yagaeki, seperti
dilansir MSNBC, Jumat (2/3/2012).
Meskipun ada beberapa sikap skeptis dari rekan-rekannya, Dr Yagaeki
melaporkan bahwa 60-80 persen dari sel pulpa gigi manusia adalah stem
sel, naik tajam dari perkiraan sebelumnya yang hanya 1 persen.
Dan setelah penemuannya dibenarkan, Dr Yagaeki tampak menguji dampak
dari halitosis (bau mulut) pada pengembangan stem sel menjadi sel hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar